International Scholarships

Wednesday, June 13, 2007

Pentingnya Mindset Dalam Mengejar Beasiswa

"Mindset: A fixed mental attitude or disposition that predetermines a person's responses to and interpretations of situations. " Answers.com

Perburuan saya mencari beasiswa dimulai setelah saya bekerja di sebuah perusahaan tambang asing di timur Indonesia. Saya ingat beasiswa pertama yang saya coba adalah beasiswa dari Australia, yaitu The Australian Development Program. Hanya bermodal keinginan kuat dan kepercayaan diri yang terlalu tinggi, saya mengirimkan lamaran saya tanpa dilengkapi beberapa dokumen yang diperlukan. Itu pengalaman pertama saya, dan hasilnya bisa diramalkan: gagal.

Percobaan kedua, beasiswa Chevening Award dari negara Inggris yang menjadi sasaran saya. Seingat saya, salah satu persyaratan beasiswa ini adalah menulis esai. Dokumen dokumen yang diperlukan sudah saya peroleh. Tetapi untuk urusan esai, wah, saya benar-benar cuek. Esainya saya tulis seadanya tanpa memperdulikan isi tulisan, struktur, dan lain-lain. Hasilnya lagi-lagi bisa diramalkan: gagal deuy!

Yang ketiga dan, syukurlah, yang terakhir saya mencoba beasiswa Fulbright dari negara Amerika Serikat. Untuk yang terakhir ini, persiapan saya jauh lebih matang. Pertama, selama sebulan penuh saya belajar mengerjakan soal-soal ujian TOEFL. (In case kamu bertanya, saya menggunakan buku terbitan Barron's). Teman-teman yang mengunjungi rumah tempat saya tinggal bisa melihat bagaimana setiap malam saya sibuk berkutat dengan buku tersebut. Saya membuat target untuk menyelesaikan sepuluh soal setiap malamnya. Bukan hanya saya kerjakan sambil lalu, tapi saya pastikan setiap kali saya mempunyai masalah, saya mendapatkan penjelasan yang baik.

Kedua, sekali ini, saya bela-belain bolak-balik Jakarta Bandung hanya untuk mendapatkan surat rekomendasi dari dua orang dosen yang cukup saya kenal. Benar, yang diminta hanya satu surat rekomendasi. Tapi kali ini, saya tidak mau membuat kesalahan. Saya pastikan saya mendapatkan surat rekomendasi dari kedua dosen saya tersebut.

Ketiga, saya benar-benar belajar untuk menulis esai. Saya luangkan waktu saya beberapa jam di Internet hanya untuk mencari contoh-contoh esai yang baik. Selain dari pelatihan menulis laporan yang saya terima di tempat saya bekerja, saya tidak punya pengalaman lain dalam menulis. Karena itu, saya berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya. Berkali-kali saya meminjam buku-buku di perpustakaan yang saya pikir bisa memberikan pencerahan buat saya dalam menulis esai. Selain itu, majalah-majalah asing, seperti Time, Newsweek, dan Fortune, saya "lahap" hanya untuk mengerti bagaimana sebuah tulisan menjadi menarik untuk dibaca hingga selesai.

Hasilnya tidak sia-sia. Sekali ini, saya berhasil. AMINEF memanggil saya untuk mengikuti wawancara di Jayapura. Dan akhirnya, saya berhak menyandang gelar "Fulbright Scholar" di tahun 2000. (Tidak terasa ternyata sudah 7 tahun berlalu!)

Semua hal tersebut seolah-olah saya rasakan kembali ketika beberapa waktu lalu saya dan teman-teman moderator milis beasiswa mendapat kesempatan untuk berbagi informasi dan cerita di salah satu universitas di Jakarta. Tapi kilas balik tersebut saya rasakan bukan karena seseorang menceritakan perjuangannya mencari beasiswa. Justru itu saya rasakan karena pertanyaan yang, bagi saya, nadanya sedikit pesimis dari salah seorang peserta acara seminar tersebut.

Pertanyaannya simpel,"Apakah dengan IPK saya yang hanya sedikit di atas 3,00 saya bisa mendapatkan beasiswa?". Pertanyaan tersebut seolah-olah menggambarkan kalau dengan IPK yang pas-pasan tersebut, tidak ada lagi harapan bagi si penanya. Seolah-olah IPK adalah harga mati yang membuat seseorang tidak bisa (atau bisa) mendapatkan beasiswa. Cepat saya menjawab,"Saya juga IPK-nya segitu kok". Ya, benar. Walaupun harus malu mengakuinya, IPK S1 saya cuma 3,0x (x nya isi sendiri). Kenyataannya, saya mendapatkan beasiswa tersebut. Kenyataannya, di tahun 2002 saya kembali ke Indonesia sebagai Fulbright Scholar dan ditambah embel-embel MBA.

Jawaban saya ternyata tidak memuaskan penanyanya. Sekali lagi di maju dan berkomentar,"Mas Togap kan kerja di PT XXX. Jadi ya wajar dong kalau dapet beasiswa tersebut. PT XXX itu kan salah satu penyumbang untuk beasiswa itu!". Oh well, memang benar saya saat itu tercatat sebagai karyawan di PT XXX. Juga benar, kalau saat itu PT XXX adalah salah satu penyumbang untuk beasiswa Fulbright. Tapi terus terang saja, sekalipun saya tidak pernah berpikir kalau itulah yang menjadi alasan saya mendapatkan beasiswa itu!

Komentar dan pertanyaan yang seperti ini terasa agak menyedihkan buat saya. Karena komentar dan pertanyaan itu lebih terasa menghakimi diri sendiri buat penanyanya daripada menginginkan diskusi. Saya merasa kalau penanyanya dengan menanyakan hal itu justru mencari justifikasi buat ketidakmampuannya untuk mendapatkan beasiswa. Bahkan sebelum dia mencoba, dia sudah berpikir dan "merasakan" kalau dia tidak akan mendapatkan beasiswa tersebut.

Kenyataannya, walaupun belum pernah melakukan survey, saya yakin ada banyak orang Indonesia yang berhasil mendapatkan beasiswa walaupun hanya dengan IPK yang cukupan. Bahkan di milis beasiswa, saya ingat pernah membaca cerita tentang seseorang yang mendapatkan beasiswa dengan IPK kepala 2 alias 2,xx! Isn't it something?

Saya yakin semua ini hanyalah masalah mindset atawa cara pandang. Mindset-lah yang menentukan sikap seseorang terhadap sesuatu hal.

Dalam buku Mindset, Carol Dweck PhD menjelaskan bahwa di dunia ini terdapat dua tipe manusia. Tipe pertama, adalah orang-orang yang mempunyai mindset berkembang. Manusia dengan tipe ini melihat semua kesempatan sebagai proses untuk mengembangkan diri. Manusia tipe ini juga percaya bahwa mereka dapat mencapai segala sesuatu dengan memfokuskan usaha mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Tipe kedua, adalah tipe mindset tetap. Manusia dengan tipe ini percaya bahwa kemampuan mereka adalah hasil dari bakat. Mereka percaya bahwa bakatlah yang membawa mereka pada keberhasilan. Karena yang diperlukan hanya bakat, yang nota bene dibawa dari lahir, mereka percaya bahwa usaha tidak diperlukan untuk mendapatkan pencapaian yang mereka inginkan. Dengan bakat yang mereka miliki, dengan sendirinya mereka akan memperoleh hasil. Tapi di sisi lain, tanpa bakat, mereka percaya mereka tidak mungkin mencapai hasil tertentu. Karena itu, orang-orang dengan mindset tetap percaya kalau mereka tidak perlu berusaha (make an effort). Bahkan, bagi mereka, usaha adalah sesuatu yang perlu dihindari. Karena semuanya datang karena bakat, tentu saja tidak ada pentingnya berusaha. Berusaha justru menunjukkan kalau seseorang tidak mempunyai bakat. Dan karenanya bagi mereka, orang yang melakukan sesuatu dengan usaha yang keras sesungguhnya adalah orang yang gagal.

Bagi manusia mindset tetap kegagalan adalah sesuatu yang harus dihindari. Berbeda dengan manusia mindset berkembang, yang menganggap kegagalan adalah satu pengalaman penting untuk belajar kembali. Dari satu kegagalan, kita harus belajar untuk keberhasilan di waktu yang lain. Menarik bahwa konsep neuro-linguistic programming (NLP) mempunyai satu asumsi awal (presupposition) yang sama. Yaitu bahwa kegagalan adalah suatu feedback. There is no failure, only feedback.

Cara pandang mindset berkembang ini memberikan kemerdekaan bagi penganutnya. Mereka merdeka dalam arti kegagalan tidak lagi membelenggu jiwa mereka. Kegagalan justru membebaskan, karena lewat kegagalan mereka memperoleh pembelajaran (learning). Dan, in the end, pembelajaran membawa keberhasilan.

Kembali ke masalah IPK dan beasiswa, bagi manusia dengan mindset berkembang, IPK hanyalah satu faktor dalam mendapatkan beasiswa. Buat mereka, jika IPK sudah keburu hancur, mereka akan mencari faktor lain yang akan menolong mereka mendapatkan beasiswa itu. Dalam salah satu email saya di milis beasiswa, saya pernah tuliskan bahwa selain IPK, banyak hal lain yang bisa memberikan nilai tambah dalam mendapatkan beasiswa. Misalnya, karir yang bagus seperti ditunjukkan dalam surat rekomendasi dari atasan. Keberhasilan lain dalam masyarakat juga bisa ditonjolkan dan menjadi faktor penentu dalam mendapatkan beasiswa. Buat yang senang riset, mungkin yang dilakukannya adalah mencari topik riset yang memberinya kesempatan lebih untuk mendapatkan beasiswa. Buannyakk lagi cara yang bisa dilakukan. Seorang anggota milis beasiswa pernah bercerita kalau dia berhasil memenangkan beasiswa di usahanya yang kelima setelah dia berpindah kerja dari sebuah perusahaan swasta ke LSM! Jadi banyak hal yang bisa dilakukan.

Untuk melanjutkan sekolah ke luar negeri pun, bukan hanya lewat beasiswa. Member milis beasiswa, Lina, sukses melanjutkan kuliah di Jerman setelah selama setahun bekerja sebagai au-pair. Tugasnya mengawasi anak-anak keluarga tempatnya bekerja. Member yang lain sukses kuliah di Amerika Serikat dengan sistem kamikaze. Artinya, nyemplung dulu ke negara Paman Sam tersebut, dan kemudian berusaha mencari tambahan duit dan beasiswa di sana. (Ternyata beneran buuaanyyakk cara yang bisa dilakukan, kan?)

Perlu dicatat, bahwa orang dengan mindset tetap pun banyak yang memperoleh keberhasilan. John McEnroe, seorang petenis yang terkenal di tahun 80-an, adalah contoh manusia dengan mindset tetap. Tapi dengan segala keberhasilannya, John juga dikenal sebagai pemain tenis yang pemarah dan suka menyalahkan faktor lain di luar dirinya saat harus menerima kekalahan. Menurut Carol Dweck, John McEnroe is a very good example of a person with fixed mindset.

Pada akhirnya, menjadi seseorang dengan mindset tetap atau mindset berkembang (growth mindset) adalah perkara mau memilih yang mana. Anda yang telah mempunyai mindset berkembang, bersyukurlah. Selama Anda mau berusaha, kesuksesan bersama Anda. Sedangkan Anda yang mempunyai mindset tetap, ingatlah bahwa Anda mempunyai pilihan untuk menjadi seseorang yang ber-mindset berkembang. Selama Anda merasa nyaman dengan mindset tetap Anda, it's fine. Tapi Anda tahu bahwa Anda selalu dapat berubah (dengan latihan) untuk menjadi manusia ber-mindset berkembang.

Artikel singkat tentang penelitian Prof. Carol Dweck: www.stanfordalumni.org/news/magazine/2007/marapr/features/dweck.html

Penulis: Togap Siagian


Read more!

[Netherland] International MBA Scholarships

Website: www.nyenrode.nl/imba/index.cfm?nav=scholarshipsoverview

The Nyenrode International MBA program (IMBA) has been committed to preparing students for the future for 25 years, and many companies support our dedication. We are pleased to announce that additional contributions have enabled us to provide increased financial support to smart, driven, and committed students through our scholarship opportunities.

As of May 1, 2007, extra merit-based funding has been made available to candidates accepted to the 2007/2008 program starting in October 2007, as outlined below. In addition to financial support, the winners will be assigned an experienced manager as a personal coach for the duration of their MBA studies.

Due to these changes to the scholarship program, the scholarship application deadline has been extended to July 1, 2007.

Please read the procedure before you apply to a scholarship. Note that different scholarships have different specific conditions. Please also note that Nyenrode and ABN AMRO Bank have signed an exclusive loan agreement to provide financial support to international students accepted into the Nyenrode IMBA program. More information is available at www.nyenrode.nl/ABNAMROloan.

The following scholarships are available:

Full-tuition scholarships

(5) Full-tuition Entrepreneurial Manager scholarships available for students of any nationality.

(7) Full-tuition scholarships:
* Cedo Nulli Scholarship for African Talent
* Cedo Nulli Scholarship for Indonesian Talent
* Cedo Nulli Scholarship for Mexican Talent
* Cedo Nulli Scholarship for Vietnamese Talent
* E-Bridge Scholarship for Chinese Talent
* Grigory Bolotin Scholarships for Russian-speaking candidates
* Randstad Holding Scholarship for Indian Talent

10.000 scholarships

(11) Country and region-specific 10,000 scholarships are also available as follows:
* Cedo Nulli Scholarship for Argentinean Talent
* Cedo Nulli Scholarship for Brazilian Talent
* Cedo Nulli Scholarship for Taiwanese Talent
* Cedo Nulli Scholarship for Thai Talent
* Friends of Nyenrode Scholarship for American Talent
* Friends of Nyenrode Scholarship for Canadian Talent
* Johnson Wax Scholarship for Eastern European Talent
* Johnson Wax Scholarship for Russian Talent
* Nyenrode Scholarship for Latin American Talent
* Randstad Holding Scholarship for German Talent
* Randstad Holding Scholarship for Western European Talent



Specialty scholarships

The Minority Talent Scholarship for the Americas is available to nationals of the Americas only. Worth USD $25,000 this scholarship has been made available through the generosity of Nyenrode MBA alumni.

Two In-company Scholarships are available, and each are each worth 10,000.

* The DTZ Zadelhoff Scholarship
* The Philips North America Scholarship

Besides the Nyenrode scholarships, there is a great number of external scholarships which can help you in financing your studies in the Netherlands.

Contact
Ms. Bianca Hummel, Scholarship Officer
Telephone +31 346 291 720
E-mail mbascholarships@nyenrode.nl


Read more!

[Netherland] 2 Master scholarships from FELab Univ Twente, Belanda

SCHOLARSHIPS from FELab, the Financial Engineering Laboratory of the Centre for Telematics and Information Technology (CTIT) at University of Twente.

FELab, is a joint initiative of researchers in the field of Financial Engineering within the Department of Applied Mathematics at the School of Electrical Engineering, Mathematics and Computer Science and the Department of Finance and Accounting at the School of Business, Public Administration and Technology. Faculty and Ph.D. students in Financial Engineering from both departments participate in the laboratory.

FELab is very happy to announce that Saen Options Holding and Euronext-Liffe have decided to make available two scholarships for our Master programme in Financial Engineering. The scholarships will be awarded to two exceptional candidates for the programme. Interested candidates should send their letter to the FELab secretariat.

More info about FELab and the scholarship: check this out www.felab.utwente.nl/index.php?option=com_frontpage&Itemid=45


Read more!

[England] PhD Scholarship in Optical Metrology - Loughborough University

PhD Scholarship
Depth-Resolved Phase-Contrast Optical Metrology In Life Sciences And Engineering
Wolfson School of Mechanical and Manufacturing Engineering

Sponsored by the Engineering and Physical Sciences Research Council (EPSRC), UK.

Up to £12,600 per annum tax free plus tuition fees.

Ref: PDR290507

The closing date for applications is 30th June 2007.

Loughborough University has a world-leading reputation in the development and application of optical interferometric techniques for measuring strain fields on the surfaces of engineering components. This project aims to extend these techniques to allow the mapping of strain fields and mechanical properties inside the volume of weakly scattering materials, in a non-contact way and with high sensitivity and high spatial resolution.

Specific problems that will be addressed include:

Design, construction and validation of novel systems for Tilt Scanning Interferometry and Phase Contrast Spectral Optical Coherence Tomography.

Development of experimental procedures and data processing tools to extract displacement and strain information with optimised axial and depth resolution, depth range, and signal-to-noise ratio.

Medical applications:

Evaluation of elastic modulus distributions from displacement measurements through-the-thickness of the vertebrate eye cornea to numerically predict corneal behaviour after laser ablation in refractive surgery.

Engineering applications:

Measurement of 3-D displacement fields inside 3-D granular packs under known loads to evaluate contact forces and the resulting stress distribution within the pack.

The ideal candidate will hold, or be expecting, a 1st class or 2:1 honours degree in an engineering or physical science subject, preferably with proven experience in optics and interferometry. Strong numerical analysis skills, proven ability to undertake experimental projects and proficiency in MATLAB computer programming language are also required. Both EU and non-EU citizens are eligible to apply for this scholarship.

For informal enquiries please contact
Dr. Pablo D. Ruiz,
Loughborough University (P.D.Ruiz@lboro.ac.uk )

or

Prof. Jonathan M. Huntley,
Loughborough University (J.M.Huntley@lboro.ac.uk ).

An application form and further details are available from
Ms Jo Mason,
Research Administrator (J.R.Mason@lboro.ac.uk ).

Please quote the reference PDR290507 on your initial enquiry to Ms Mason and on the application form.


Read more!

[England] PhD Scholarship in Optical Metrology - Loughborough University

PhD Scholarship
Depth-Resolved Phase-Contrast Optical Metrology In Life Sciences And Engineering
Wolfson School of Mechanical and Manufacturing Engineering

Sponsored by the Engineering and Physical Sciences Research Council (EPSRC), UK.

Up to £12,600 per annum tax free plus tuition fees.

Ref: PDR290507

The closing date for applications is 30th June 2007.

Loughborough University has a world-leading reputation in the development and application of optical interferometric techniques for measuring strain fields on the surfaces of engineering components. This project aims to extend these techniques to allow the mapping of strain fields and mechanical properties inside the volume of weakly scattering materials, in a non-contact way and with high sensitivity and high spatial resolution.

Specific problems that will be addressed include:

Design, construction and validation of novel systems for Tilt Scanning Interferometry and Phase Contrast Spectral Optical Coherence Tomography.

Development of experimental procedures and data processing tools to extract displacement and strain information with optimised axial and depth resolution, depth range, and signal-to-noise ratio.

Medical applications:

Evaluation of elastic modulus distributions from displacement measurements through-the-thickness of the vertebrate eye cornea to numerically predict corneal behaviour after laser ablation in refractive surgery.

Engineering applications:

Measurement of 3-D displacement fields inside 3-D granular packs under known loads to evaluate contact forces and the resulting stress distribution within the pack.

The ideal candidate will hold, or be expecting, a 1st class or 2:1 honours degree in an engineering or physical science subject, preferably with proven experience in optics and interferometry. Strong numerical analysis skills, proven ability to undertake experimental projects and proficiency in MATLAB computer programming language are also required. Both EU and non-EU citizens are eligible to apply for this scholarship.

For informal enquiries please contact
Dr. Pablo D. Ruiz,
Loughborough University (P.D.Ruiz@lboro.ac.uk )

or

Prof. Jonathan M. Huntley,
Loughborough University (J.M.Huntley@lboro.ac.uk ).

An application form and further details are available from
Ms Jo Mason,
Research Administrator (J.R.Mason@lboro.ac.uk ).

Please quote the reference PDR290507 on your initial enquiry to Ms Mason and on the application form.


Read more!

[Australia] PhD Scholarships in Photonics - Macquarie University

PhD Projects in Photonics
Novel solid-state laser development
Centre for Lasers and Applications

Sydney, Australia

The Centre for Lasers and Applications at Macquarie University, Sydney Australia is one of the leading institutions in the world for lasers and photonics research. We are seeking three candidates for postgraduate research scholarships (PhD) in the field of novel solid-state lasers. You will explore both experimental and theoretical development of new types of laser sources as a part of a young and dynamic research team.

Three projects are available, described below – please contact
Dr David Spence (dspence@ics.mq.edu.au)
and visit www.ics.mq.edu.au/gen/person/dspence.html for more details.
To apply, please supply a detailed CV and the email addresses of two academic referees.

* Mode locking using Raman crystals: Recently self mode locking of a cw fibre Raman laser has been observed, which we have identified as a new form of mode locking. We will investigate the formation of ultrafast pulses, performing a wide range of experiments using pulsed as well as recently demonstrated cw crystalline Raman lasers. Numerical models will be developed to explain results and guide new experiments.

* Ultraviolet continuous wave lasers: We will develop the first tunable CW laser operating in the ultraviolet region based on cerium-doped laser crystals, a relatively new widely-tunable solid state laser material. Using a combination of experimental work and numerical modeling, we will use high-repetition-rate picosecond pump lasers to achieve smooth CW operation of both cerium lasers in the UV region and Ti:Sapphire lasers in the IR region.

* Short Pulse and Tunable Microchip Lasers: Microchip lasers are solid-state lasers where the laser mirrors are directly coated on a thin piece of laser material. We propose to design and build a new class of microchip lasers that are broadly tunable. We will use Ti:Sapphire and cerium laser crystals and incorporate wedge etalon tuning elements. Systems for generating very short pulses (down to few 10's of ps) will also be investigated, including novel master oscillator-power amplifier techniques. We will also use these lasers for nonlinear optics including nonlinear microscopy.


Read more!

[Australia] PhD scholarships in Ecological Modelling at Macquarie University

Two PhD scholarships are available in Ecological Modelling at Macquarie University.

(1) MQRES Modelling Climate Change Impacts on Australian Forests

Closing Date: 11 June 2007

Australian forests provide a range of important ecosystem services, such as wood production, carbon sequestration and protection of water catchments. Climate change is highly likely to modify how forests function, and land managers urgently need information about how these ecosystem services will be affected. To address this need, this project will develop ecophysiologically-based models of climate change impacts on Australian forests over the next century. Data assimilation techniques will be used to incorporate information from state-of-the-art climate change experiments, both local and international. Strong collaboration with experimental scientists will be encouraged.

(2) MQRES Modelling Climate Change Impacts on Plant Competition

Closing Date: 11 June 2007

Climate change threatens to change the composition of plant communities. Climate change does not impact on all species equally, so changes in climate will modify competitive relations among plants, with important consequences for biodiversity and ecosystem functioning. This project will develop simulation models to investigate how changes in atmospheric CO2 concentration, water and nitrogen availability combine to modify the outcomes of competition among different plant species. The modelling work will be informed by data from a long-term US experiment that manipulates atmospheric CO2, N deposition, rainfall, and species composition.

MQRES scholarships are available to Australian and international students. Applicants should have completed an Australian four-year undergraduate degree in a relevant discipline with first class honours, or demonstrate equivalent research qualifications from an Australian or overseas University. These projects would suit candidates with a strong numerical aptitude and an interest in plant ecology. Candidates should have a background in one or more of the following areas: plant physiology, ecology, pure or applied mathematics, physics or statistics.

The scholarship pays a living allowance currently $19,616 per annum, tax exempt (2007) and the tenure is 3.5 years full time, subject to satisfactory progress. Tuition fees will be funded for the scholarship tenure, with domestic students receiving Research Training Scheme (RTS) placement for their tuition, and International award holders having their fees sponsored.

Further information on the project is available from supervisors:

Dr Belinda Medlyn,
telephone +61 2 9850 8208,
bmedlyn@bio.mq.edu.au,

and

Professor Lesley Hughes,
telephone +61 2 9850 8195,
lhughes@rna.bio.mq.edu.au.

Application forms and conditions for MQRES awards are available from the Higher Degree Research Office,
telephone: (02) 9850 7663,
e-mail: hdrschol@vc.mq.edu.au
or from our website:
www.research.mq.edu.au/students/scholarships/pages/ELS_AustralianForests www.research.mq.edu.au/students/scholarships/pages/ELS_PlantCompetition

Applications should be forwarded to:

The Scholarship Officer
Higher Degree Research Office
Cottage C4C
Macquarie University NSW 2109
AUSTRALIA


Read more!